Jumat, 21 Maret 2014

Dan Surgapun Tersenyum

"Seorang ibu bisa merawat dan membesarkan 10 orang anak. Namun, 10 orang anak belum tentu bisa merawat seorang ibu." --- Single Parent, p.19
Setuju banget dengan ungkapan ini. Sudah banyak fakta yang bisa dilihat.  Salah satunya adalah tetangga saya sendiri. Bagaimana dia bisa membesarkan ke 6 anaknya seorang diri sejak ditinggal meninggal oleh sang suami tercinta. Padahal waktu itu anaknya masih kecil-kecil. Namun, dia tetap berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya hingga sukses seperti sekarang ini, walaupun dia adalah seorang single parent. Tak pernah terpikirkan untuk mencari pendamping baru untuk menemani masa hidupnya hingga saat ini.

Kisah lainnya adalah  sosok seorang guru yang selalu menjadi panutan bagi seorang murid di sekolah. Sepenggal kalimat di buku ini mungkin sedikit banyak menyinggung tentang hal tersebut.
"Adalah sebuah kekeliruan fatal di dunia pendidikan jika seorang guru laki-laki melarang siswanya merokok, sementara asap rokok tak henti-hentinya mengepul dari bibirnya. Adalah sebuah aib paling naif jika seorang guru perempuan menceramahi habis-habisan siswinya yang tak becus berjilbab, sedangkan dirinya asyik kongko-kongko di hari libur dengan kepala terbuka. Sepertinya, masih banyak para pengajar di sekitar kita yang lupa bahwa dunia pendidikan kita ini sejatinya tak sekedar dunia ajar-mengajar, melainkan dunia yang sarat nilai-nilai keteladanan." --- Catatan Kecil Untuk Para Guru, p.143-144.

Dari semua kisah pada buku ini, aku tertarik dengan kisah Kutemukan Kebesaran Tuhan Pada Diri Anakku. Dalam kisah ini saya merasakan hal yang sama, di mana kondisi anak spesial titipan Allah SWT cukup merepotkan pada awalnya. Namun seiring waktu, pada akhirnya kita patut bersyukur karena telah dipercaya oleh Allah SWT dengan titipanNYA tersebut. Karena kitapun termasuk orang yang spesial, sebab tidak semua orang diberi kepercayaan untuk menjaga dan mendidik anak yang spesial.